Desakan itu dituangkan Biden dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada pemimpin Kongres Kevin McCarthy dan lainnya, seperti diungkap Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) Shalanda Young pada Jumat (11/8).
“Presiden telah menegaskan kembali bahwa kami akan mendukung Ukraina karena mempertahankan kedaulatannya selama diperlukan,” kata Young.
Young mengungkap, hampir 10 miliar dolar AS (Rp 152 triliun) dari dana militer baru akan digunakan untuk beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengisi kembali barang-barang pertahanan dari stok Departemen Pertahanan dan mempercepat produksi peralatan baru.
Permintaan pendanaan membutuhkan persetujuan Kongres sebelum uang dapat dicairkan.
Pemerintahan Biden mendanai upaya perang Ukraina melalui dua program yakni otoritas penarikan presiden (PDA) dan Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) yang mendanai kontrak jangka panjang untuk sistem senjata yang lebih besar seperti tank.
Kedua jalur pendanaan berjalan hingga akhir tahun fiskal pada 30 September. Pemerintah Biden diperkirakan akan mengajukan anggaran dana militer tambahan pada Kongres.
Dana tersebut telah menyediakan sistem senjata seperti howitzer dan jutaan amunisi untuk melawan militer Rusia.
BERITA TERKAIT: