Sebagian besar demonstran berasal dari daerah Carrefour-Feuilles, daerah yang dahulu dikenal, yang baru-baru ini mengalami lonjakan serangan dari kelompok bersenjata yang berusaha menguasai wilayah tersebut.
Seperti dimuat
RIO Times, Selasa (8/8), pawai dilakukan dari Carrefour-Feuilles, menuju kantor Perdana Menteri Ariel Henry.
Selama protes, beberapa peserta membangun barikade jalan dan menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap kinerja pemerintah.
Warga mengeluhkan munculnya geng-geng bersenjata yang merusak kehidupan mereka sehari-hari. Hal itu mendorong banyak orang untuk meninggalkan kediaman mereka.
"Berbagai pihak, termasuk anak-anak dan petugas polisi telah menjadi korban," ujar salah seorang peserta protes.
Para demonstran dengan tegas menyatakan niat mereka untuk melawan dominasi kelompok bersenjata ini dengan menolak menyerahkan kendali atas lingkungan tempat tinggal mereka kepada geng tersebut.
Masyarakat mendesak pemerintah meningkatkan kehadiran aparat keamanan di Carrefour-Feuilles, yang menjadi target utama kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Ti Lapli dan Izo.
Selain itu beberapa dari mereka juga menyoroti kesenjangan yang nyata dalam standar hidup, di mana pihak berwenang menikmati kemewahan sementara warga biasa berjuang dengan kemiskinan yang parah di Haiti.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: