Tudingan itu dilontarkan oleh mantan pemimpin Partai Konservatif, Sir Duncan Smith kepada
LBC News, Senin (7/8).
Smith mengaku ia telah mendapatkan informasi bahwa Beijing melacak PM Inggris menggunakan alat pelacak yang dipasang pada suku cadang mobil yang diproduksi di China.
Untuk itu ia mendesak pemerintah untuk membongkar mobil-mobil dinas pemerintahan dan melucuti benda mencurigakan.
"Meskipun mereka (China) tidak akan mengakuinya, (mereka) melacak ke mana perdana menteri pergi, mengetahui siapa yang dia lihat. Ini (memasang alat palacak) persis seperti apa yang mereka lakukan pada baterai dan mobil mereka," kata Smith.
Komentar Smith ini muncul setelah dinas keamanan menemukan setidaknya satu kartu SIM (Subscriber Identity Module) di sebuah mobil dinas. Kartu SIM itu ditemukan di bagian tersegel yang telah diimpor dari pemasok yang berbasis di China.
Kartu tersebut dapat melacak pergerakan kendaraan dan mengirimkan datanya ke badan usaha milik negara di China.
"Saya diberitahu bahwa mereka harus membongkar mobil untuk menemukan perangkat berbasis SIM kecil yang mampu melacak perjalanan," lanjut Smith.
Sementara itu, pada Januari, para pejabat China mengatakan klaim tersebut adalah rumor belaka.
"Kami dengan tegas menentang manipulasi politik atas kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal atau noda apa pun terhadap perusahaan China," kata mereka.
BERITA TERKAIT: