Dalam pernyataannya pada Kamis (3/8), Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing berharap Niger mampu memulihkan ketertiban sedini mungkin dengan tetap menjunjung tinggi stabilitas dan pembangunan negara dan menjaga keselamatan presiden terpilih, Mohamed Bazoum.
"Presiden Mohamed Bazoum adalah teman China. Kami berharap keselamatan pribadinya terjamin dan pihak-pihak terkait Niger akan memperhatikan kepentingan fundamental bangsa dan rakyat," kata Kementerian dalam pernyataan yang dipublikasikan di situsnya, seperti dimuat
CGTN.
Kementerian juga mengatakan bahwa Kedutaan China di Niger telah mengeluarkan peringatan keamanan untuk warga negara dan institusi China di Niger agar mengambil tindakan pencegahan ekstra dan bersiap untuk tanggap darurat.
"Kami percaya Niger dan negara-negara lain di kawasan memiliki kebijaksanaan dan kemampuan untuk menemukan solusi politik untuk situasi saat ini," lanjutnya.
Niger berada dalam situasi yang rumit menyusul kudeta yang menggulingkan presiden terpilih. Dalang kudeta, Jenderal Abdourahmane Tchiani, pada 28 Juli telah menyatakan dirinya sebagai kepala pemerintahan transisi.
Ribuan pendukung kudeta berkumpul hari ini di ibu kota Niger, Niamey, menuntut junta militer memaksa Prancis dan pasukan asing lainnya meninggalkan negara itu.
BERITA TERKAIT: