Moskow sangat menyadari, ada banyak pihak ingin Rusia berselisih dengan negara-negara itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Kamis (20/7) bahwa harapan seperti itu sia-sia karena sejauh ini hubungan antar negara itu justru semakin kuat.
Pernyataan itu muncul untuk mengomentari pertemuan puncak antara Uni Eropa dan Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) atau di Brussel baru-baru ini, di mana ada suara-suara yang menyampaikan kekhawatirannya bahwa pertemuan itu bisa jadi untuk mempengaruhi sikap negara-negara Latin kepada Rusia.
"Sejauh menyangkut hubungan antara Rusia dan Amerika Latin, mereka yang berharap untuk menabur perselisihan di antara kami, belum berhasil, dan tidak akan berhasil. Kami berbagi tradisi timbal balik yang baik, kesiapan untuk interaksi yang setara dan dialog yang saling menguntungkan berdasarkan norma-norma hukum internasional yang diakui secara universal, pertama-tama, saling menghormati, mempertimbangkan kepentingan satu sama lain dan pemahaman tentang realitas dunia modern, dan semua ini hanya akan diperkuat," tegas Zakharova.
Ia menyadari KTT UE-CELAC akan dimanfaatkan UE untuk mencoba secara terbuka mendikte negara-negara CELAC tentang apa yang harus dilakukan.
"Anggota UE telah secara terbuka mencoba merusak hubungan Rusia dengan Amerika Latin, yang dengannya kami terhubung selama beberapa dekade persahabatan, kedekatan budaya, dan kerja sama yang saling menguntungkan," ujar Zakharova, seperti dikutip dari TASS.
Barat menggunakan KTT UE-CELAC bukan untuk membahas jalan keluar dari krisis Ukraina, tetapi untuk memaksakan sudut pandang Barat terhadap negara-negara Amerika Latin dengan tujuan memecah belah dan menciptakan kesulitan dalam komunikasi antara Rusia dan Amerika Latin.
KTT EU-CELAC diadakan di Brussel pada 17-18 Juli. Menurut sumber-sumber diplomatik dan media massa Eropa, para pemimpin Uni Eropa bermaksud untuk mengundang Presiden Ukraina Vladimir Zelensky ke KTT tersebut dan menyiapkan draf deklarasi akhir dengan sebagian besar dikhususkan untuk Ukraina.
Namun, negara-negara Amerika Latin itu menolak mengundang Zelensky dan meminta undangan itu dibatalkan.
Pembatalan kunjungan Zelensky dikonfirmasi pada akhir pekan oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel.
BERITA TERKAIT: