Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Produksi Minyak Libya Dilanjutkan Usai Mantan Menkeu Dibebaskan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 17 Juli 2023, 15:21 WIB
Produksi Minyak Libya Dilanjutkan Usai Mantan Menkeu Dibebaskan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Produksi minyak dari dua ladang utama di Libya bagian selatan telah dilanjutkan kembali pada Minggu (16/7), setelah sebelumnya sempat ditangguhkan karena mantan Menteri Keuangan, Faraj Boumtari ditahan.

Anadolu Agency melaporkan, suku al-Zawi menutup dua ladang minyak El-Sharara dan El-Feel itu, karena mereka menuntut pembebasan Boumtari yang berasal dari sukunya, yang ditahan di Tripoli, Kamis (13/7).

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Perminyakan Libya mengonfirmasi bahwa produksi telah berjalan normal, karena Boumtari telah dibebaskan.

"Produksi minyak dari kedua ladang tersebut telah dilanjutkan kembali," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya.

Pembebasan Boumtari dan dilanjutkannya produksi minyak di dua ladang tersebut diharapkan dapat meningkatkan sektor minyak Libya, yang berkontribusi pada pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Pasalnya, ladang minyak El-Sharara sendiri merupakan salah satu ladang terbesar di Libya yang mampu menghasilkan lebih dari 300 ribu barel minyak mentah per hari.

Ladang ini menyumbang sekitar sepertiga dari total produksi minyak negara yang kaya akan sumber daya alam, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak negara Libyan National Oil Corporation (NOC) melalui anak perusahaannya, Acacus.

Sementara itu, ladang minyak El-Feel memiliki kapasitas produksi sekitar 70 ribu barel minyak per hari, dan diproduksi oleh Mellitah Oil and Gas, sebuah perusahaan patungan antara NOC dan perusahaan minyak asal Italia, Eni.

Seperti diketahui, Libya merupakan negara di Afrika yang memiliki cadangan minyak mentah terbesar di kawasannya, namun konflik dan kekerasan yang berkepanjangan sejak penggulingan mantan pemimpin Muammar Gaddafi pada tahun 2011 telah menghambat produksi dan ekspor minyak negara tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA