Komisi Pemilihan Umum Uzbekistan pada Senin (10/7) mengumumkan hasil perolehan suara, dengan Mirziyoyev yang meraup 87,1 persen.
Mengutip
Al Jazeera, pemilihan itu digelar lebih cepat setelah Mirziyoyev mengubah konstitusi yang memperpanjang masa jabatannya dari lima menjadi tujuh tahun.
Sebelum pemungutan suara, jajak pendapat telah menunjukkan bahwa Mirziyoyev akan mendapatkan suara mayoritas.
Sebab lawan Mirziyoyev kali ini adalah tiga kandidat dari partai yang tidak terlalu terkenal, yakni Partai Ekologis, Partai Demokratik Rakyat, dan Partai Sosial Demokrat Adolat.
Mirziyoyev sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri di bawah kepemimpinan pendahulunya, Islam Karimov.
Sejak berkuasa sebagai presiden pada tahun 2016 lalu, Mirziyoyev menyebut dirinya sebagai seorang pembaharu dan berjanji untuk menciptakan "Uzbekistan Baru".
Selama memimpin, Mirziyoyev telah melakukan reformasi yang telah lama ditunggu-tunggu di antaranya menyederhanakan pajak, menghilangkan hambatan birokrasi, mengakhiri kerja paksa dan membebaskan tahanan politik yang dipenjara selama masa jabatan Karimov.
Kendati demikian, dengan perpanjangan masa jabatan Presiden, Mirziyoyev dinilai telah melemahkan upaya demokrasi di negara tersebut.
BERITA TERKAIT: