Begitu yang disampaikan mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (5/7).
"Merujuk pada data Kementerian Pertahanan, dari 1 Januari hingga 4 Juli, lebih dari 185.000 orang diterima di jajaran Angkatan Bersenjata," ungkapnya.
Dikatakan Medvedev, sekitar 109.000 dari jumlah di atas merupakan personel cadangan.
Terkait pemberontakan singkat dari kelompok Wagner yang dilatarbelakangi oleh penolakan mereka terhadap kontrak militer, Medvedev memastikan bahwa itu tidak akan menurunkan semangat warga untuk berjuang demi bangsa.
"Percobaan pemberontakan bersenjata tidak mengubah sikap warga untuk bergabung dalam operasi militer khusus dan menyetujui kontrak militer," tegasnya.
Tahun lalu Rusia mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjatanya lebih dari 30 persen menjadi 1,5 juta personel tempur.
Upaya itu sejalan dengan banyaknya, poster dan iklan televisi tentang perekrutan anggota baru Rusia yang terpampang di seluruh kota Rusia.
BERITA TERKAIT: