"WNI di Prancis agar tetap waspada dan terus pantau informasi melalui saluran resmi Pemerintah Prancis, serta menghindari lokasi protes," imbau KBRI di Paris dalam keterangan yang diunggah di Instagram,
@indonesiainparis, Sabtu (1/7).
KBRI juga menyertakan nomor telepon darurat +33 6 21 12 21 09 yang dapat diakses oleh WNI.
Menurut informasi dari KBRI Paris, kerusuhan di Prancis masih terus berlanjut. Perusakan, penjarahan, hingga pembakaran terjadi di puluhan kota, termasuk Paris, Lyon, Strasbourg, Metz, hingga Marseille.
Hingga hari keempat pada Sabtu dini hari, terdapat 2.560 titik kebakaran di area publik, 1.350 kendaraan dibakar, 234 gedung dirusak dan dibakar, 994 orang ditangkap, dan 79 aparat keamanan terluka.
Kerusuhan ini dipicu oleh pembunuhan Nahel Merzouk, remaja 17 tahun keturunan Aljazair-Maroko di Nanterre, pinggiran Paris, pada Selasa (26/7). Nahel ditembak mati oleh polisi setelah diduga melanggar aturan lalu lintas. Namun penembakan tersebut dinilai sarat rasisme.
Alhasil kejadian ini menimbulkan aksi protes yang berujung kericuhan di berbagai kota. Para pengunjuk rasa dilaporkan kerap menjarah dan membakar toko sejak aksi dimulai.
Sebagai tanggapan, pemerintah telah mengerahkan 45 ribu pasukan polisi dan gendarmerie ke wilayah-wilayah tersebut.
BERITA TERKAIT: