Hal itu diungkap oleh Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace dalam sebuah pernyataan pada Senin (26/6).
Menurut Wallace, program latihan yang dijuluki Operasi Interflex telah dipimpin oleh Inggris sejak Juni tahun lalu.
"Para calon tentara dari berbagai lapisan masyarakat diajarkan untuk memiliki berbagai keterampilan seperti penggunaan senjata, pertolongan pertama di medan perang dan taktik patroli," ungkapnya, seperti dimuat
Arab News.
Wallace mengapresiasi tekad dan ketangguhan tentara Ukraina yang tiba di Inggris dan menjalani program latihan militer yang melelahkan selama lima minggu.
"Semangat warga Ukraina untuk berlatih bersama pasukan Inggris dan sekutu, adalah hal yang patut disaksikan,” ujarnya.
Sebagai mitra dekat, kata Wallace, Inggris disebutnya akan terus memberikan dukungan militer untuk kemenangan Ukraina.
“Inggris dan mitra internasional kami akan terus memberikan dukungan vital ini, membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi Rusia, selama diperlukan," tegasnya.
Inggris awalnya menawarkan untuk melatih hingga 10 ribu tentara Ukraina dalam keterampilan medan perang, berdasarkan pelatihan dasar tentara Inggris.
Program tersebut kini telah diperpanjang dan menargetkan 30 ribu rekrutan pada tahun 2024.
Inggris dan sembilan negara mitra termasuk Kanada, Australia, Selandia Baru, Norwegia, Finlandia, Swedia, Denmark, Lituania, dan Belanda membuka inisiatif untuk membantu melatih tentara Ukraina yang disiapkan untuk bertempur melawan pasukan Rusia.
BERITA TERKAIT: