Topan itu dikabarkan membawa hujan deras yang mengakibatkan banjir besar, dengan tim SAR yang dibantu helikopter sedang berusaha keras untuk menemukan 20 orang lainnya di wilayah itu yang masih belum ditemukan.
Berdasarkan laporan yang dimuat
Reuters pada Minggu (18/6), salah satu kota yang terkena dampak paling parah adalah Caraa, yang memiliki total populasi lebih dari 8000 orang.
Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite yang telah mengunjungi daerah tersebut menyampaikan kekhawatirannya melihat kehancuran di kota itu.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Caraa. Sangat penting bagi kami untuk melakukan pemetaan daerah yang terdampak secara terorganisir dan segera mengidentifikasi mereka yang membutuhkan bantuan," ujarnya.
Saat ini banyak penduduk yang terdampak mencari perlindungan di fasilitas olahraga terbuka di kota mereka, karena otoritas setempat telah mengeluarkan peringatan tentang risiko tanah longsor di beberapa daerah.
Gubernur Leite menyatakan bahwa sejak Jumat hingga kini, pihak berwenang telah melakukan 2.400 upaya penyelamatan.
"Tujuan utama kami pada tahap awal ini adalah melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Kami telah menyelamatkan mereka yang terjebak, mencari orang yang hilang, dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga mereka," tambahnya.
Banjir yang mematikan di Brasil merupakan peristiwa yang sering terjadi dan telah menyebabkan kerusakan parah selama beberapa dekade terakhir akibat bencana yang disebabkan oleh iklim.
BERITA TERKAIT: