Berbicara kepada
TASS di sebuah forum bisnis di Shanghai, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa perdagangan bilateral tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan melampaui target 200 miliar dolar AS tahun ini.
Siluanov mengatakan mereka optimis bisa mencapai angka tersebut.
“Jika baru-baru ini angka 200 miliar dolar AS tampak jauh, tahun ini kami kemungkinan akan melampauinya,” kata Siluanov.
Ikatan ekonomi China dan Rusia menguat setelah kedua negara sepakat untuk melakukan sebagian besar transaksi dalam mata uang nasional, bukan dolar AS. Menurut data resmi, 70 persen pemukiman lintas batas antara Rusia dan China sudah dilakukan dalam rubel dan yuan.
“Partisipasi investor China di pasar saham Rusia dan kemungkinan investor Rusia untuk membeli obligasi dan aset China tanpa batasan ada dalam agenda,” kata Siluanov.
Ini akan membutuhkan jembatan penyimpanan antara lembaga keuangan," tambahnya.
Volume perdagangan antara Rusia dan China pada Januari-Maret 2023 melonjak menjadi sekitar 52 miliar dolar AS, meningkat hampir 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selama kunjungan ke China, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menyarankan bahwa untuk lebih meningkatkan kerja sama ekonomi, kedua negara harus fokus pada perluasan rute transportasi, termasuk lalu lintas udara, Rute Laut Utara, dan jalur melalui Kazakhstan dan Mongolia.
BERITA TERKAIT: