Hal itu ditegaskan oleh Panglima Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Laksamana Muda Alireza Tangsiri, pada Jumat (26/5). Sekaligus menyebut hanya negaranya dan negara regional lainnya yang akan memastikan keamanan Teluk Persia.
Menurutnya, AS dan negara-negara lain tidak perlu hadir di perairan tersebut.
“Anda salah besar hadir di wilayah kami,” tegas Tangsiri, seperti dimuat
Mehr News, Sabtu (27/5).
Dalam sebuah upacara resmi di kota Dezful di provinsi Khuzestan barat daya Iran, Tangsiri memuji perlawanan luar biasa kota itu selama agresi Irak yang diberlakukan pada 1980-an.
Menggambarkan Dezful sebagai simbol perlawanan yang tak terkalahkan, Tangsiri menegaskan bahwa keamanan Teluk Persia tidak membutuhkan militer asing. Karena militer negaranya dan negara regional dapat memastikan sendiri keamanan di perairan tersebut.
“Kami berdiri teguh melawan musuh dan akan membela kehormatan, martabat bangsa dan kawasan," ujarnya.
Untuk itu, ia juga juga menyoroti peran media negara yang harus digunakan untuk melawan propaganda musuh.
“Kami dengan tegas mengamankan Teluk Persia, dan media harus berpartisipasi dalam keamanan ini untuk mencerminkan kemampuan Angkatan Laut dan Angkatan Darat IRGC, sehingga dunia memahami bahwa keamanan Teluk Persia tidak membutuhkan orang asing,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: