Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjelaskan bahwa mekanisme AI akan melibatkan agregator konten Ukraina yang akan mengumpulkan berita palsu dari Rusia dan membagikanya dengan negara mitra.
"Kami bekerja sama dengan mitra akademisi untuk mendeteksi teks palsu yang dibuat oleh chatbot Rusia," ungkap Blinken, seperti dimuat
The Defense Post pada Senin (15/5).
Menurut Biden, Rusia berusaha mendorong aliran disinformasi untuk mengurangi dukungan internasional terhadap Ukraina.
"Mereka berusaha berbohong dan menutupi pelanggaran mengerikan yang dilakukan, kemudian menjadikan Ukraina sebagai pelaku kejahatan," tegasnya.
Mengutip
NewsGuard, selama setahun terakhir, situs dokumenter penyiar RT milik Rusia telah menampilkan 50 video tentang perang, yang tayang secara rutin seminggu sekali.
Tayangan tersebut menggunakan rekaman korban sipil yang menjadi korban serangan Rusia, namun diolah sedemikian rupa sehingga terlihat bahwa itu dilakukan oleh Ukraina.
Beberapa video bahkan telah tayang di Youtube dan ditonton oleh jutaan orang.
BERITA TERKAIT: