Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan pihaknya telah mendesak Qatar untuk meningkatkan investasi kedua negara, sehingga kredibilitas Afghanistan sebagai negara yang mampu bekerja sama tidak diragukan lagi.
"Kami meminta Qatar untuk terus bekerja sama dan mengambil langkah-langkah diplomasi untuk menghilangkan kekhawatiran dan keraguan yang ada di beberapa negara," kata Mujahid, seperti dikutip
ANI News pada Senin (15/5).
Itu disampaikan Jubir Taliban selama pertemuannya dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Kandahar pada Jumat (13/5).
Menanggapi laporan Taliban, analis politik Afghanistan, Barna Salehi menilai peningkatan hubungan dengan Taliban akan mempengaruhi reputasi dan posisi Qatar.
Sebab Taliban tengah disorot dunia karena pelanggarannya terhadap HAM dan hak-hak perempuan serta anak perempuan.
"Qatar masih pendukung Taliban tetapi tindakan yang dilakukan oleh mereka telah mempengaruhi posisi Doha di tingkat internasional," ungkap Salehi.
Terkait dengan potensi Qatar sebagai penghubungan Taliban ke masyarakat internasional, Salehi menyebut itu tidak bisa diabaikan.
"Saya pikir, pengaruh besar Qatar tidak dapat diabaikan dan mereka dapat membantu Taliban dalam meningkatkan hubungan mereka," ujarnya.
Hubungan antara Qatar dan Taliban bukanlah hal baru. Pada awal 2013, Qatar mengizinkan Taliban untuk membuka kantor di Doha, dengan dukungan dari pemerintahan AS di bawah Barack Obama.
Pada saat itu, Washington sedang mencari tempat netral untuk bernegosiasi dengan milisi Islam guna mempersiapkan penarikan pasukan dari Afghanistan.
BERITA TERKAIT: