Dalam sebuah cuitan di Twitter, organisasi itu mengatakan tweet pro-Rusia oleh Duduzile Zuma-Sambudla berada di garis depan upaya Moskow untuk mempengaruhi opini publik ke pihaknya di Afrika Selatan dan sekitarnya.
"Buktinya meyakinkan," kata Nina Jankowicz, wakil presiden CIR. Organisasi ini sebelumnya didanai oleh pemerintah Inggris, Australia, dan AS.
"Dia adalah pendorong yang jelas dari kampanye dan titik awal dari banyak tweet yang direplikasi di sekitar lingkungan informasi Afrika Selatan, dan akhirnya lebih jauh lagi," ujarnya, seperti dilaporkan
News24.Zuma-Sambudla yang merupakan tokoh terkemuka di Twitter Afrika Selatan dengan sekitar 237.000 pengikut tidak menanggapi tuduhan tersebut.
Afrika Selatan mendapat serangan kritikan dari Barat atas sikap netralnya dalam perang Ukraina. Negara itu juga menolak mengutuk Rusia atas perangnya di Ukraina.
BERITA TERKAIT: