Pasalnya alat pertahanan udara itu dibeli Turki dari Rusia, dan persetujuan pengirimannya ke Ukraina hanya akan mengancam stabilitas hubungan Ankara dan Moskow.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Minggu (7/4) menegaskan keputusan Turki untuk menolak desakan AS maupun sekutu NATO karena dinilai telah melanggar kedaulatan negara.
"AS meminta kami untuk mengirim S-400 ke Ukraina, dan kami mengatakan tidak,” tegasnya, seperti dimuat
Al-Arabiya. Pembelian S-400 Rusia oleh Turki telah menjadi titik pertikaian dengan AS dan NATO selama bertahun-tahun karena dikhawatirkan dapat membahayakan keamanan dan interoperabilitas operasi militer NATO.
Sengketa yang sedang berlangsung telah hubungan Turki dan sekutu NATO-nya semakin menegang dan kebijakan strategis Ankara di kawasan menjadi dipertanyakan.
Akibat penolakan Turki untuk mundur dari pembelian senjata Rusia, AS telah mengambil beberapa tindakan hukuman, termasuk menangguhkan Turki dari program jet tempur F-35 pada 2019 dan menjatuhkan sanksi kepada pejabat dan entitas Turki yang terlibat dalam pembelian S-400.
BERITA TERKAIT: