Marcos terbang ke negeri paman sam pada Minggu (30/4) untuk kunjungan empat hari. Ia akan bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih pada Senin (1/5).
Kunjungan ini terjadi setelah Filipina dan AS memperkuat kerja sama militer di Laut China Selatan, termasuk dengan menggelar latihan terbesar dan menandatangani perjanjian untuk memperluas akses pasukan AS ke pangkalan Filipina.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya melawan pengaruh dan agresivitas China di Laut China Selatan yang disengketakan.
"Kami akan menegaskan kembali komitmen kami untuk mengembangkan aliansi lama kami sebagai instrumen perdamaian dan sebagai katalisator pembangunan di kawasan Asia Pasifik," kata Marcos dalam pernyataan sebelum keberangkatan, seperti dimuat
Channel News Asia.
Menjelang kunjungan tersebut, jurubicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengecam China atas hampir tabrakan salah satu kapal penjaga pantainya dengan kapal patroli Filipina pada pekan lalu.
"Kami menyerukan kepada Beijing untuk menghentikan perilaku provokatif dan tidak amannya," kata Miller, seraya menambahkan bahwa setiap serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina akan memicu tanggapan AS.
Beijing sendiri mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, mengabaikan keputusan internasional bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.
BERITA TERKAIT: