Mengutip
Xinhua pada Jumat (14/3), perubahan kebijakan itu akan membuat koin satu lira dan setengah lira sekarang menjadi lebih tipis setengah milimeter dan memiliki komposisi tembaga, seng, dan nikel yang berbeda.
Ukuran yang mengecil juga mempengaruhi berat koin, di mana koin satu lira beratnya menjadi 6,6 gram dari 8,2 gram, kemudian koin setengah lira menjadi 5,5 gram dari 6,8 gram.
Menurut media lokal, pengecilan ukuran lira adalah yang pertama dalam 14 tahun terakhir. Kebijakan ini telah membantu Turki menghemat 30 persen biaya produksi koin.
Sebelum koin lira diperkecil, Turki biasanya memproduksi koin satu lira dengan biaya sekitar 3,48 lira atau Rp 2.600. Jumlah yang tidak sebanding dengan nilai koin tersebut di masyarakat.
Belakangan, lira telah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya terhadap dolar AS sejak awal tahun 2022. Rekor terendah terjadi di bulan Maret, dan per Kamis (13/4), satu dolar AS bernilai 19,32 lira atau Rp 14.600.
BERITA TERKAIT: