Salah satu dari belasan dokumen yang tersebar di media sosial tersebut, berisi tentang tanggapan pemerintah Eropa terhadap pelatihan militer Ukraina.
Dokumen itu berjudul "Eropa Tanggapan terhadap Konflik Rusia-Ukraina yang Berkelanjutan", tertanggal 2 Maret dan dicap rahasia dengan stempel kantor Kepala Staf Gabungan.
Dari sejumlah bagan yang disajikan dalam dokumen, menunjukkan bahwa Serbia memang menolak memberikan pelatihan militer, namun telah berkomitmen untuk mendukung Ukraina dengan mengirim senjata mematikan.
Mengutip
The Jerusalem Post pada Rabu (12/4), pemerintah Serbia menyatakan sikap netral dalam perang Ukraina, terlepas dari ikatan sejarah, ekonomi dan budaya yang mendalam dengan Rusia.
Pakar Eropa Timur di Jamestown Foundation, Janusz Bugajski, mengatakan jika dokumen itu benar, maka Presiden Aleksandar Vucic telah berbohong kepada Rusia dan kemungkinan mendapat tekanan dari AS untuk mendukung Ukraina.
Hingga kini, Departemen Pertahanan AS masih menyelidiki kebocoran tersebut, tetapi laporan itu menunjukkan ancaman keamanan yang serius bagi Washington.
BERITA TERKAIT: