Pertemuan Tsai dengan McCarthy di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di Simi Valley California terjadi setelah ia melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries di New York City pada Jumat pekan lalu.
Tsai menjadi presiden Taiwan pertama yang bertemu dengan ketua DPR AS di tanah Amerika.
"Bukan rahasia lagi bahwa hari ini perdamaian yang telah kami pertahankan dan demokrasi yang (kami) bangun dengan kerja keras menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Tsai dalam sambutannya bersama McCarthy, seperti dikutip dari
CNN, Kamis (6/4).
"Kami sekali lagi menemukan diri kami di dunia di mana demokrasi berada di bawah ancaman dan urgensi untuk menjaga mercusuar kebebasan tetap bersinar tidak dapat diremehkan," ujarnya.
Pertemuan tersebut memberi Tsai dan McCarthy platform yang menonjol untuk menyoroti hubungan AS-Taiwan.
“Persahabatan antara rakyat Taiwan dan Amerika adalah masalah yang sangat penting bagi dunia bebas. Sangat penting untuk menjaga kebebasan ekonomi, perdamaian, dan stabilitas kawasan,†kata McCarthy.
Pertemuan Tsai dan McCarthy yang didampingi delegasi kongres bipartisan membuat marah pimpinan Partai Komunis China, yang mengeluarkan ancaman terselubung kepada anggota Kongres yang menghadiri acara tersebut.
Konsulat China di Los Angeles juga telah memperingatkan McCarthy untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu yang menghancurkan dan semakin merusak hubungan China-AS. Konsulat itu merujuk pada kunjungan Ketua DPR sebelumnya, Nancy Pelosi ke Taiwan Agustus lalu, yang memicu kecaman keras dari Beijing.
Perjalanan selama seminggu Tsai ke Amerika Serikat secara teknis tidak resmi, dan disebut sebagai "transit" daripada kunjungan.
Pertemuan Tsai dengan McCarthy telah menambah ketegangan baru pada hubungan AS-China yang sudah rapuh, yang telah melemah dalam beberapa tahun terakhir terutama karena ekspansi teritorial Beijing di Laut China Selatan dan upaya agresifnya untuk mengendalikan Taiwan.
Pada konferensi pers setelah pertemuannya dengan presiden Taiwan, McCarthy mengindikasikan bahwa China tidak bisa mendikte dengan siapa dia berbicara atau ke mana dia pergi.
Ditanya apa pesannya kepada China di tengah ancaman pembalasan atas pertemuan tersebut, McCarthy berkata, "Saya adalah ketua DPR. Tidak ada tempat di mana China akan memberi tahu saya ke mana saya bisa pergi atau dengan siapa saya dapat berbicara."
"Tidak perlu pembalasan," katanya.
BERITA TERKAIT: