Hal itu disampaikan Presiden China Xi Jinping selama panggilan telepon dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Putra Mahkota mengatakan kepada Xi tentang pentingnya hubungan strategis antara kedua negara. Ia menyampaikan penghargaannya terhadap upaya China untuk mengembangkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran.
“Selama panggilan, mereka meninjau aspek kemitraan antara Kerajaan dan China, dan upaya koordinasi bersama untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang,†lapor kantor berita
SPA.
Xi juga memuji peran Kerajaan dalam mempromosikan pengembangan hubungan negaranya dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Timur Tengah yang lebih luas.
Teheran dan Riyadh mencapai kesepakatan pada awal Maret untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah bertahun-tahun permusuhan.
Pada 2016, Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran setelah pengunjuk rasa menyerbu pos-pos diplomatik Saudi di Iran menyusul eksekusi seorang ulama Syiah.
Kesepakatan yang ditengahi Beijing akan membuat Riyadh dan Teheran membuka kembali kedutaan dan konsulat mereka dalam dua bulan ke depan.
Kedua negara akan mengaktifkan kembali perjanjian kerja sama keamanan tahun 2001 dan kesepakatan tahun 1998 di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga, dan pemuda.
Para ahli memperkirakan bahwa hubungan baru tersebut akan mengubah dan membentuk kembali kawasan yang telah didominasi oleh ketidakstabilan dan turbulensi selama bertahun-tahun.
BERITA TERKAIT: