Dalam sebuah pertemuan di Kyiv pada Selasa (21/3), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat untuk mengutuk rencana berbahaya tersebut karena memiliki dampak yang serius bagi seluruh dunia.
"Para pemimpin mengutuk ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir sebagai ancaman serius dan tidak dapat diterima bagi perdamaian dan keamanan masyarakat internasional," tegas keduanya dalam pernyataan bersama.
Kedua pemimpin juga memperingatkan, apabila nuklir benar-benar digunakan, maka Rusia akan menghadapi kecaman internasinal yang lebih keras lagi.
Kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhya yang masih dalam kendali militer Rusia, cukup membuat Zelensky dan Kishida khawatir akan penyalahgunaan nuklir dalam perang. Oleh sebab itu, kedua negara mendorong agar penyelesaian masalah melalui penarikan penuh pasukan dan peralatan Rusia dari PLTN tersebut dapat segera dilakukan.
Dalam hal ini, Kishida menyatakan dukungan kepada Badan Nuklir PBB (IAEA) yang berusaha memastikan keamanan nuklir Ukraina dan menghentikan operasi tempur di dalam dan di sekitar infrastruktur pabrik nuklir.
BERITA TERKAIT: