Pernyataan itu disampaikan oleh pemimpin Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidatonya saat peringatan Tahun Baru Persia, dengan mengatakan bahwa AS dan beberapa negara Eropa berada di balik aksi protes yang meletus di negaranya.
"Hubungan Iran dengan Barat memang telah melemah, tetapi kami tidak kecewa dengan Eropa dan siap untuk bekerja sama dengan negara Eropa mana pun yang tidak mengikuti kebijakan AS yang membabi buta," kata Khamenei, dimuat
VOA News pada Selasa (21/3).
Dalam pidatonya itu, Khamenei mengatakan bahwa Barat berusaha untuk mengisolasi negaranya dari dunia. Namun itu belum juga berhasil, karena Iran saat ini tengah berupaya memperkuat hubungannya dengan Asi, dan beberapa negara Eropa.
Sejauh ini, anggota Uni Eropa dan Inggris telah memberlakukan gelombang sanksi terhadap Iran atas kekerasan terhadap pemrotes yang menggugat kematian Mahsa Amini. Aksi protes yang meledak itu menyebabkan ratusan orang tewas dan ditangkap oleh pihak berwenang Teheran. Namun, menanggapi sanksi itu Khamenei tetap akan membuka hubungan dengan Eropa meski beberapa anggota UE telah memberikan sanksi kepada negaranya.
Selain itu, dalam pidatonya, pemimpin tertinggi Iran kembali menolak seluruh klaim AS, yang menuduh bahwa negaranya terlibat dalam konflik di Ukraina, dengan memasok drone ke Rusia.
"Kami dengan tegas menolak (klaim itu) karena kami tidak pernah hadir dalam perang Ukraina," katanya.
BERITA TERKAIT: