Hal itu diungkap oleh kantor berita
URA, dengan mengatakan bahwa kebijakan wajib militer yang diberlakukan sebelumnya tidak berjalan dengan baik di negara tersebut.
Saat ini, para pejabat daerah termasuk gubernur telah diminta untuk mempromosikan rencana ini kepada publik. Komisaris militer Rusia juga telah diinstruksikan untuk bekerja sama dalam proyek ini.
"Persiapan untuk kampanye semacam itu telah berlangsung selama beberapa minggu dan dikoordinasikan oleh wakil ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev," tulis URA dalam laporannya, Selasa (14/3).
Upaya baru tersebut rencananya akan dimulai pada 1 April mendatang, di mana berbagai daerah telah diberi kuota masing-masing untuk mengirimkan tentara terbaiknya ke negara.
Seperti pemerintah oblast Sverdlovsk dan Chelyabinsk yang telah diberitahu lebih dulu untuk mengerahkan masing-masing 10.000 tentara profesionalnya ke negara, dan meminta distrik lainnya untuk bersiap.
BERITA TERKAIT: