Dalam postingannya di media sosial, Senin (13/3), Basta mengatakan, sudah saatnya negara berdiri tegak dengan keputusan bulat agar menjatuhkan sanksi untuk Rusia.
Ia meminta pemerintahnya untuk segera bergabung dengan barisan sanksi karena Serbia telah membayar mahal hanya karena tidak melakukannya dan hanya diam.
"Sebagai Menteri Perekonomian, saya tidak bisa setuju untuk diam ketika saya melihat seberapa besar tekanan yang dialami Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Itulah sebabnya saya mendukung penerapan sanksi terhadap Rusia. Saya mendukung Presiden Vucic untuk membela kepentingan negara dan nasional dan saya memiliki kepercayaan penuh padanya. Itulah mengapa saya menyerukan kepada pemerintah Serbia dan semua menteri untuk mengambil sikap terhadap hal ini,†kata Basta, seperti dikutip dari
N1 Info.Komentar Basta muncul setelah Vucic mengatakan ia tidak pernah bersumpah untuk tidak meluncurkan sanksi kepada Rusia.
Serbia secara tradisional menjadi sekutu Rusia. Namun, ketegangan mulai muncul antara kedua negara sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Komentar Basta mengaburkan komitmen Beograd yang berulang kali menekankan bahwa Serbia tidak berencana menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Pada 11 Januari, Menteri Luar Negeri Ivica Dacic mengatakan bahwa posisi Serbia mengenai sanksi tidak akan berubah.
“Keputusan yang diambil pada awal operasi militer khusus Rusia di Ukraina sudah berlaku. Kami menganggap pelanggaran integritas teritorial Ukraina salah, tetapi masalah pengenaan sanksi dapat mempengaruhi kepentingan negara Serbia,†katanya.
Pekan lalu, Vucic mulai memperlihatkan kegoyahannya dengan mengatakan, bahwa Serbia akan memberlakukan sanksi anti-Rusia hanya jika menghadapi sesuatu yang lebih dari sekadar tekanan yang disusul dengan pernyataannya beberapa hari kemudian bahwa ia tidak pernah bersumpah tidak akan memberlakukan sanksi untuk Rusia dan akan meluncurkan di saat yang seharusnya.
BERITA TERKAIT: