Pada pertemuan tingkat tinggi Prancis-Inggris pertama dalam lima tahun itu disepakati perjanjian baru tentang imigrasi, energi, dan pertahanan.
Selama di Prancis Sunak didampingi oleh sejumlah delegasi utama pemerintahan, termasuk sekretaris departemen luar negeri, dalam negeri, juga energi dan transportasi. Sunak dan Macron kemudian mengambil bagian dalam pembicaraan kelompok serta pertemuan empat mata selama satu jam.
Usai pertemuan, Sunak mengatakan ia tidak memungkiri bahwa hubungan Prancis-Inggris di masa lalu tegang oleh tantangan, tetapi sekarang telah berubah.
"Saya yakin pertemuan hari ini menandai awal yang baru, kesepakatan yang diperbarui," kata Sunak, seperti dikutip dari
The National.“Kami telah membahas setiap aspek dari aliansi penting kami hari ini dan membuat kemajuan penting di tiga bidang khususnya, imigrasi ilegal, energi, dan keamanan," ujarnya.
Presiden Macron memuji pertemuannya dengan Sunak sebagai era baru dalam hubungan antara negara-negara tetangga. Ia mengungkapkan, pertemuan tersebut adalah momen reuni, penyambungan kembali, dan awal yang baru.
Keduanya telah menyetujui kerangka kerja bilateral baru untuk menangani kapal-kapal kecil imigran yang melintasi Selat. Keduanya juga menyepakati dana 500 juta euro untuk menghentikan imigrasi ilegal.
Kesepakatan itu akan membuat Inggris meningkatkan pendanaan ke Prancis untuk memungkinkan ratusan polisi Prancis lainnya berpatroli di Selat.
Sunak berada di bawah tekanan keras di dalam negeri untuk mengurangi jumlah pencari suaka yang tiba di Inggris, dan minggu ini meluncurkan undang-undang yang menurut para kritikus akan menjadikan Inggris sebagai penjahat internasional tentang hak-hak pengungsi.
“Yang kami putuskan adalah peningkatan koordinasi dalam kegiatan kami,†kata Macron, merujuk pada upaya pencegahan imigran ilegal.
Menurutnya, kedua negara harus bertindak bersama dalam kerangka kerja terkait pengungsi, juga agar semua orang Eropa peduli dengan aturan transit dan penyeberangan.
BERITA TERKAIT: