Sedikitnya 10 orang polisi meninggal dunia, dan 12 petugas lainnya mengalami luka-luka dalam serangan kepada anggota keamanan yang paling mematikan dalam serangan selama beberapa bulan terakhir ini.
Menurut laporan dari kepala kepolisian setempat, Mahmood Notenzai, ledakan besar itu mampu menjungkirbalikan truk polisi yang sedang berpatroli, yang menyebabkan korban luka terus bertambah.
"Para petugas sedang melakukan patroli rutin ketika serangan itu terjadi, awalnya menewaskan sembilan orang. (Tapi) salah satu polisi mengalami kritis dan kemudian meninggal," kata Notenzal.
Petugas keamanan Pakistan segera mengevakuasi para korban, dengan mengerahkan helikopter militernya ke lokasi kejadian di distrik Sibi, provinsi Baluchistan yang tengah mengadakan acara festival budaya tahunannya.
Berdasarkan laporan yang dimuat ABC News, sejauh ini belum ada kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman mematikan itu, namun separatis Baluch dan militan lokal dicurigai berada dibalik serangan tersebut.
Menanggapi pengeboman itu, Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengutuk serangan itu dengan bersumpah bahwa ia akan mengalahkan kelompok teror di negaranya.
"Serangan itu adalah bagian dari rencana musuh jahat untuk menggoyahkan Pakistan dan (saya) bersumpah untuk mengalahkan terorisme," ujarnya.
Baluchistan telah lama berjuang dengan pemberontakannya yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Baluchistan dan atau kelompok separatis kecil lainnya yang menuntut kemerdekaan dari pemerintah pusat di Islamabad, dengan menargetkan banyak pasukan keamanan dalam aksinya itu.
BERITA TERKAIT: