Menurut Menteri Luar Negeri Kerjasama Afrika dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, pada Kamis (2/3), hubungan bilateral negaranya dengan UE belakangan ini telah menghasilkan kerjasama yang erat di berbagai bidang.
Terutama selama pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, Bourita menyebut keduanya berhasil mencetak hasil yang positif dalam mengatasi pandemi dan konsekuensi ekonomi dan sosial lainnya.
Ia berharap di tahun 2023 akan menjadi tahun dengan komitmen dan ambisi yang lebih besar dari perluasan kerjasama kedua pihak.
"Tahun 2023 akan menjadi tahun komitmen dan ambisi yang lebih kuat untuk memperdalam hubungan kerja sama antara kedua pihak di berbagai bidang," ujarnya setelah melakukan pertemuan dengan dengan Komisioner Eropa untuk Kebijakan dan Pembesaran Lingkungan, Olivér Várhelyi di Rabat.
Oleh sebab itu, Bourita mengusulkan agar hubungan bilateral mereka diperluas, dengan menggandeng negara tetangga, seperti Israel dan Afrika.
Bourita menyebut kerjasama regional tripartit antara Maroko, Komisi Eropa, dan Israel, sebagai elemen pelengkap kerjasama bilateral, yang akan mencakup beberapa bidang melalui koordinasi antara ketiga pihak.
Ia mengaku telah mempersiapkan perluasan hubungan tersebut yang akan ditandatangani dalam waktu dekat.
"Kami telah menyiapkan dokumen yang akan kami tandatangani sebelum akhir bulan ini untuk mengkonsolidasikan dimensi tripartit regional dalam hubungan kami juga, di bidang kepentingan bersama," ungkapnya.
Selain dengan Israel, Bourita juga menyarankan agar Maroko-UE bersedia meningkatkan kerjasama triangular (Maroko/UE/Afrika) dalam konteks tanggung jawab bersama antara semua negara mitra.
BERITA TERKAIT: