Kepala staf Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban Gergely Gulyas pada Sabtu (25/2) mengisyaratkan kemungkinan penundaan lebih lanjut dalam ratifikasi keanggotaan NATO. ia juga mengatakan pemungutan suara hanya dapat dilakukan pada minggu kedua Maret.
Gulyas mengklarifikasi kesalahan pada agenda legislatif pekan lalu, yang menyebut pemungutan suara terakhir pada tawaran NATO dapat dilakukan pada Minggu pertama yakni 6 Maret.
Ia mengungkap, bahwa proses itu masih membutuhkan lebih banyak waktu.
"Parlemen akan memasukkan bahasan tersebut ke dalam agenda pada Senin (6/3), dan mulai memperdebatkan undang-undang tersebut pada Minggu (12/3)," jelasnya, seperti dimuat
Reuters. Terlebih, kata Gulyans, berdasarkan prosedur Hungaria, mengadopsi undang-undang akan memakan waktu sekitar empat minggu, sehingga parlemen baru dapat memberikan suara pada pekan kedua yang jatuh pada 21 Maret mendatang.
Tahun lalu, Swedia dan Finlandia mendaftar untuk bergabung dengan pakta pertahanan transatlantik setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
Seluruh anggota NATO telah memberikan izin, sementara Turki dan Hungaria masih mempertimbangkan ratifikasinya.
PM Orban menuduh Finlandia dan Swedia telah menyebarkan kebohongan langsung tentang kesehatan demokrasi dan supremasi hukum di Hungaria.
Sementara itu, baru-baru ini Turki mengklaim akan mempersulit Swedia masuk NATO setelah negara itu membiarkan aktivis sayap kanannya melakukan protes dengan membakar Al Quran.
BERITA TERKAIT: