Dalam sebuah posting di media sosial, pria 46 tahun itu menegaskan bahwa rencana untuk mendirikan perusahaan militer seperti itu terbersit saat ia melihat keberhasilan para tentara bayaran di medan perang Ukraina yang disebutnya mencapai 'hasil yang mengesankan'.
“Ketika pengabdian saya kepada negara selesai, saya serius berencana untuk bersaing dengan saudara kita Yevgeny Prigozhin (pemilik Wagner Group) dan membuat perusahaan militer sendiri,†kata Kadyrov, seperti dikutip dari
Reuters, Minggu (19/2).
Ia yakin rencananya itu akan berhasil. Menurutnya, Wagner telah menunjukkan keberanian dalam hal militer yang membuatnya terus memikirkan perlu atau tidaknya perusahaan militer swasta semacam itu, dan kemudian memutuskan untuk benar-benar mendirikannya.
Wagner memainkan peran yang semakin menonjol dalam perang Rusia di Ukraina, mempelopori serangan selama berbulan-bulan di kota Bakhmut di wilayah Donetsk.
Kadyrov, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin dan juga adalah putra mantan Presiden Chechnya Akhmad Kadyrov yang dibunuh dalam pengeboman 2004 di Grozny, telah membentuk aliansi diam-diam dengan Prigozhin, memperkuat kritik satu sama lain terhadap petinggi militer Rusia dan menyerukan penuntutan konflik yang lebih gencar.
Kadyrov mengatakan kelompok seperti Wagner sangat perlu dan dibutuhkan.
BERITA TERKAIT: