Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan sekitar lima juta warga Suriah saat ini sangat membutuhkan bantuan itu, di tengah banyaknya kehancuran akibat gempa dan cuaca yang membeku di Suriah.
“Satu minggu setelah gempa dahsyat, jutaan orang di seluruh wilayah berjuang untuk bertahan hidup, menjadi tunawisma, dan dalam suhu yang membekukan. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengubah ini. Tapi kami membutuhkan (bantuan) lebih banyak lagi,†pinta Guterres, berbicara dari markas besar PBB di New York, seperti dikutip dari
Al Arabiya, Rabu (15/2).
Suriah telah menderita terlalu lama akibat perang saudara selama belasan tahun, sementara bencana gempa bumi yang terjadi pekan lalu semakin memperparah kondisi negara tersebut.
Guterres mendesak negara anggota agar segera meluncurkan bantuannya kepada masyarakat Suriah tanpa menunda lebih lama lagi.
Ia juga menyerukan pembukaan perbatasan agar pekerja bantuan dapat diizinkan untuk beroperasi secara bebas di Suriah, tanpa halangan dari pihak manapun.
“Penderitaan manusia akibat bencana alam yang dahsyat ini seharusnya tidak diperparah oleh rintangan buatan manusia (seperti halangan) akses, pendanaan, persediaan. Bantuan harus masuk dari segala arah, melalui semua rute, tanpa batasan apa pun,†tambahnya.
BERITA TERKAIT: