Kampanye donor darah yang dilakukan pada Minggu (12/2) merupakan inisiatif langsung dari para sukarelawan Palestina, untuk menunjukkan solidaritasnya kepada puluhan ribu korban gempa.
“Acara ini untuk mengkonsolidasikan gagasan bahwa dunia Arab dan dunia Islam adalah satu dunia, satu tubuh, dan apa yang menyakiti Suriah dan Turki juga menyakiti Gaza dan Palestina,†kata koordinator dari yayasan Al-Amal, Naglaa al-Ghalayini.
Dalam pernyataan yang dimuat
Al Jazeera, donor darah yang diberikan ini merupakan satu-satunya upaya yang bisa mereka lakukan untuk para korban gempa Turki dan Suriah.
Masyarakat Palestina mengakui bahwa kini mereka tidak memiliki peralatan canggih atau kemampuan materi apapun, seperti yang diberikan negara lain untuk dapat meringankan beban kedua negara itu.
"Akan tetapi kami memiliki darah kami untuk dipersembahkan kepada saudara-saudara kami di Turki dan Suriah dalam kesetiaan kepada semua orang yang mendukung perjuangan Palestina dan mendukung Gaza," tambah Al Ghalayini.
Menurut salah satu pendonor, Sohaib Shehadeh yang berusia 43 tahun, ketika ia mendengar kampanye donor darah, ia segera bergegas mengunjungi tempat tersebut untuk dapat membantu korban gempa yang memerlukan pertolongannya.
“Jika saya bisa melakukan lebih dari itu, saya tidak akan ragu. Dan jika pintu relawan dibuka untuk pergi dan membantu menghilangkan puing-puing dan membantu keluarga tunawisma, saya pasti akan berpartisipasi,†ujarnya.
Kini, melalui darah masyarakat Gaza, warga Palestina berharap agar para korban gempa yang terluka dapat segera pulih kembali.
BERITA TERKAIT: