Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ribuan Sukarelawan Asing Siap Bergabung dengan Operasi Khusus Rusia di Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Minggu, 12 Februari 2023, 09:50 WIB
Ribuan Sukarelawan Asing Siap Bergabung dengan Operasi Khusus Rusia di Ukraina
Ilustrasi/Net
rmol news logo Ribuan tentara sukarelawan akan bergabung dengan Rusia. Sukarelawan ini berasal dari berbagi negara dan sedang melakukan verifikasi persyaratan untuk bisa lolos, menurut pemimpin gerakan 'We Are Together With Russia', Vladimir Rogov.

Mereka tidak hanya berasal dari negara-negara tetangga, tetapi juga dari negara-negara Timur Tengah dan Amerika Latin.

"Ada warga negara Inggris, Prancis, Jerman, Timur Tengah, Kanada, dan negara-negara Amerika Latin, termasuk Brasil dan Argentina," jelas Rogov, seperti dikutip dari TASS.

Jika sukarelawan itu dapat melewati pemeriksaan dan persyaratan yang dibutuhkan, maka akan ada beberapa ribu sukarelawan yang akan bergabung dalam operasi khusus dalam waktu dekat, menurut Rogov.

Pernyataan Rogov muncul melengkapi informasi yang telah ia sampaikan pada awal Februari lalu, bahwa ada sukarelawan dari sekitar 40 negara telah mendaftar untuk ikut menjadi bagian dari operasi militer Rusia di Ukraina.

“Motivasi mereka cukup kuat, mereka ingin melestarikan masyarakat tradisional dan membantu Rusia, mereka ingin memerangi Nazisme,” kata Rogov.

Sukarelawan itu akan diperbantukan di medan perang dan juga di bagian administrasi dan informasi. Mereka, kata Rogov, memiliki pengalaman yang cukup mumpuni soal persenjataan, pertempuran, juga administrasi.

Tiga orang dari Turki telah masuk ke barisan batalion sukarelawan yang  dibentuk di Wilayah Zaporozhye.

Gubernur sementara Wilayah Zaporozhye, Yevgeny Balitsky, mengkonfirmasi kebenaran kabar itu, juga menambahkan bahwa ada sukarelawan dari Serbia yang telah bergabung dengan batalion tersebut sejak Januari.

Namun begitu, Rogov mengakui bahwa masyarakat yang ingin ikut operasi militer menghadapi masalah logistik.

"Masalah ini membutuhkan solusi di tingkat pemerintah, dan kami sedang berusaha mengatasinya," tutup Rogov. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA