Dalam pernyataannya pada Kamis (9/2) Guterres berharap PBB dapat menggunakan lebih dari satu penyeberangan perbatasan untuk mengirimkan bantuan ke Suriah, setelah gempa bumi dahsyat melanda wilayah tersebut pada Senin (6/2).
Guterres mengatakan beberapa lembaga bantuan non-PBB telah mengirim melalui penyeberangan lain.
"Saya akan sangat senang jika, dalam kaitannya dengan PBB, akan ada kemungkinan untuk melakukan penyeberangan bantuan sebanyak mungkin," katanya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (10/2).
Guterres mengatakan bahwa dirinya telah meminta Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths untuk melakukan perjalanan ke wilayah tersebut akhir pekan ini untuk menilai kebutuhan dan melihat bagaimana PBB dapat mengarahkan dukungannya dengan sebaik-baiknya.
Griffiths diperkirakan akan mengunjungi Gaziantep di selatan Turki, Aleppo di Suriah barat laut, dan Damaskus.
Guterres menyinggung kemampuan Dewan Keamanan PBB untuk meningkatkan jumlah lintas batas ke Suriah dan mendesak agar akses kemanusiaan "tidak dipolitisasi".
"Sekarang adalah waktunya untuk menjajaki semua jalan yang memungkinkan untuk mendapatkan bantuan dan personel ke Suriah setelah gempa," katanya.
Stephane Dujarric, juru bicara Guterres mengatakan pada Kamis bahwa Guterres berencana untuk memulai diskusi dengan anggota Dewan Keamanan tentang perluasan akses dan memasukkan lebih banyak penyeberangan perbatasan.
Penyeberangan Bab Al Hawa adalah satu-satunya jalan masuk ke wilayah barat laut Suriah yang tidak melintasi wilayah yang dikuasai pemerintah.
Mekanisme lintas batas memungkinkan PBB dan mitranya untuk memberikan bantuan tanpa otorisasi pemerintah Suriah .
Tetapi Damaskus menentang pengiriman bantuan kemanusiaan langsung ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah, berpendapat bahwa semua bantuan harus melaluinya.
PBB menghadapi tantangan besar saat mencoba mendapatkan bantuan ke Suriah, sementara ada empat juta orang di dalam negeri bergantung sepenuhnya pada bantuan ini untuk kebutuhan dasar kemanusiaan.
Badan dunia itu mengatakan kerusakan jalan dan infrastruktur lainnya di Turki selatan menghentikan bantuan mencapai Suriah barat laut, wilayah yang telah hancur akibat konflik selama 12 tahun.
Utusan Suriah untuk PBB, Geir Pedersen, mengatakan di Jenewa pada Kamis bahwa PBB membantu mengatur tim darurat dan operasi bantuan.
"Kita perlu memastikan sekarang bahwa tidak ada hambatan politik untuk bantuan yang dibutuhkan sampai ke orang-orang yang terkena dampak," kata Pedersen.
“Dan ini adalah pesan saya hari ini, dan itu akan menjadi pesan saya kepada otoritas Suriah," ujarnya.
Sejauh ini lebih dari 20.000 orang telah tewas di seluruh Suriah dan Turki , dan ribuan lainnya dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
BERITA TERKAIT: