Seiring dengan perkembangan jaman dan dorongan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk, pemerintah akan menggeser metode peternakan tradisional dengan metode modernisasi.
Sejauh ini, pemerintah telah memberi subsidi dan bantuan keuangan kepada peternak, serta membantu mempromosikan peternakan unggas dan memberikan program pelatihan.
Tak sampai di situ, untuk meningkatkan sektor unggas, Pemerintah Jammu dan Kashmir akan melakukan berbagai langkah di bawah "proyek pembangunan berkelanjutan" untuk meningkatkan hasil tahunan dari Rs 709 crore menjadi Rs 1.982 crore.
Departemen Produksi Pertanian telah menyetujui 'Peta Jalan untuk pengembangan perunggasan di J&K' di bawah misinya untuk Pengembangan Holistik Pertanian.
Sekretaris Departemen Produksi Pertanian Atal Dulloo mengatakan, Setiap tahun UT mengalami pelarian modal karena impor unggas hingga mencapai Rs. 1273 crore. Itu bisa menjadi peluang untuk mendirikan perusahaan lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda terdidik.
“Sebanyak 420 perusahaan dan 4.250 pekerjaan langsung diciptakan di bawah proyek ini selama lima tahun ke depan,†tambah Dulloo, seperti dikutip dari
Good Morning Kashmir. Peta jalan pengembangan unggas di J&K adalah salah satu dari 29 proyek yang disetujui oleh administrasi Jammu dan Kashmir. Proyek-proyek ini direkomendasikan oleh sebuah komite untuk pengembangan holistik pertanian dan sektor-sektor terkait senilai lebih dari Rs 5.000 crore.
Saat ini UT mengimpor 440 lakh anak ayam setiap tahun senilai Rs 110 crores. Anak ayam itu diangkut selama lebih dari dua hari yang membuat stres dan menurunkan produktivitas mereka. Demikian juga dengan tingginya biaya pakan, yang dapat membuat produksi menjadi mahal.
Untuk mengatasi hal ini, komite akan mendirikan 125 peternakan pembibitan induk (masing-masing berkapasitas 3.000 induk), dengan tempat penetasan dan pabrik pembuatan pakan sendiri.
Azmat Alam Khan, Profesor Ilmu Unggas, mengatakan, proyek ini juga akan memproduksi ayam broiler umur sehari untuk memberi makan industri broiler.
BERITA TERKAIT: