Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin yang menyebut Rusia sama sekali tidak bisa diajak untuk berbicara.
"Mereka (Rusia), sama sekali tidak bisa diajak bernegosiasi," ujar Dubes selama konferensi pers pada Kamis (12/1).
Menurut Vasyl, sangat naif jika banyak orang mengira Rusia mampu untuk diajak bernegosiasi.
"Pesan saya, jangan naif, mereka tidak menginginkan formula perdamaian apapun," tegasnya.
Dubes menjelaskan bahwa apa yang diinginkan Rusia sejatinya bukanlah perdamaian, melainkan kehancuran Ukraina dan wilayah mereka.
"Tujuan utama mereka adalah mengahancurkan bangsa Ukraina dan mengambil wilayah kami," ungkapnya.
Dikatakan Vasyl, jalan negosiasi untuk mengakhiri perang nampaknya akan sulit bagi Rusia dan Ukraina.
Masing-masing pihak mengklaim hanya bisa bernegosiasi dengan ketentuan yang mereka inginkan.
Presiden Vladimir Putin dengan sadar sempat mengatakan jalan damai pasti akan ditempuh untuk mengakhiri permusuhan, meskipun mereka masih saja belum menghentikan invasi hingga 10 bulan terakhir.
Sementara itu, Presiden Volodimir Zelensky dengan tegas menolak negosiasi yang akan merugikan negaranya, karena baginya kedamaian hanya bisa diarih jika seluruh wilayah yang diokupasi Rusia kembali pada Kyiv.
BERITA TERKAIT: