Aturan tersebut disahkan untuk menghindari terjadinya krisis perumahan, seiring dengan melonjaknya harga rumah di Kanada yang semakin tidak terjangkau sejak pandemi Covid-19 dimulai.
Menurut laporan
CNN, beberapa politisi percaya bahwa pembeli asing bertanggung jawab atas lonjakan properti tersebut, karena sering mengambil unit rumah sebagai sebuah bentuk investasi.
Situs web kampanye partai Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada tahun lalu pernah menyoroti masalah ini, menurut partai Trudeau rumah di Kanada banyak disenangi oleh para investor asing, dan perusahaan kaya yang sering tertarik untuk membeli properti di negaranya.
“Keinginan membeli rumah di Kanada telah menarik orang-orang yang hanya ingin mencari keuntungan, perusahaan kaya dan investor asing,†kata Partai Liberal di berbagai poster pemilihannya ketika itu.
“Ini mengarah ke masalah nyata perumahan yang kurang dimanfaatkan dan kosong, spekulasi yang merajalela dan harga yang meroket. Rumah adalah untuk orang, bukan investor," tambahnya.
Meskipun demikian, pemerintah telah membuat beberapa pengecualian yang memungkinkan individu seperti imigran dan penduduk tetap yang bukan warga negara untuk masih dapat membeli rumah di negara itu.
Pemerintah ibukota Ottawa juga mengklarifikasi bahwa larangan tersebut hanya akan berlaku untuk tempat tinggal kota dan bukan untuk properti rekreasi seperti pondok musim panas.
Belakangan sempat dikabarkan bahwa pasar real estate Kanada telah mendingin bagi penjual karena kenaikan suku bunga kredit mengikuti kebijakan moneter agresif Bank of Canada dalam upaya untuk mengendalikan inflasi.
Asosiasi Real Estate Kanada (CREA) mencatat kini harga rumah rata-rata telah turun dari harga puncaknya, yang awalnya memuncak tepat di atas 800 ribu Dolar Canada atau senilai Rp 9,1 miliar. Kini turun sekitar 13 persen, menjadi 630 ribu Dollar Canada (Rp 7,2 miliar) pada Desember kemarin.
Menanggapi UU yang baru diberlakukan tersebut, CREA menyuarakan keprihatinannya, bahkan dengan pengecualian bagi orang yang berniat pindah ke Kanada.
“Kanada telah membangun reputasi sebagai negara multikultural yang menyambut orang-orang dari seluruh dunia. Seperti yang diusulkan saat ini, larangan pembelian properti hunian oleh orang non-Kanada akan dapat memengaruhi reputasi kami sebagai negara yang ramah,†tulis pernyataan dari grup tersebut.
BERITA TERKAIT: