Salah satu menteri yang diganti adalah Kenya Akiba, yang menjabat sebagai Menteri Rekonstruksi. Ia telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Kishida pada Selasa (27/12) setelah terjerat skandal dana politik dan hubungannya dengan Gereja Unifikasi.
Meskipun ia telah membantah tuduhan tersebut, namun Akiba tetap mengajukan pengunduran dirinya, lantaran ia mengaku tidak ingin menghambat sidang parlemen yang akan diselenggarakan bulan depan dengan skandalnya.
"Tidak ada satu hal pun yang saya lakukan yang melanggar hukum," kata Akiba kepada wartawan, seperti dimuat
CGTN.
Tuduhan terhadap Akiba dinilai sebagai salah satu alasan rendahnya peringkat Kishida di mata Hal itu tampaknya yang membuat Kishida memutuskan untuk mengganti jajaran menteri yang berpotensi merusak citranya.
Kendati begitu,
NHK News mencatat, belum diketahui siapa yang akan menggantikan posisi Akiba dan pembahasan masih berlangsung.
Selain Akiba, Kishida juga diyakini akan mengganti wakil menteri parlemen untuk urusan dalam negerinya, Mio Sugita, yang di masa lalu pernah membuat sebuah pernyataan diskriminatif terkait minoritas seksual seseorang.
Pada 2018 lalu, Sugita pernah mendapat kecaman setelah mengatakan pemerintah seharusnya tidak mendukung pasangan minoritas seksual karena mereka tidak dapat menghasilkan keturunan.
Setelah pernyataannya menjadi viral, ia lantas meminta maaf pada awal Desember, selama sesi parlemen.
Dalam dua bulan terakhir, Kishida telah mengganti tiga menteri lain di kabinetnya, setelah mereka semua mengajukan surat pengunduran diri.
BERITA TERKAIT: