Tersangka, laki-laki berusia 69 tahun, yang ditangkap dan ditahan pada Jumat (23/12) tak lama setelah ia melakukan aksinya, diyakini sebagai satu-satunya pelaku penembakan.
Selama interogasi, tersangka mengakui ia membenci semua orang asing karena trauma pada peristiwa perampokan di rumahnya yang terjadi pada 2016. Ia merasa sangat depresi dan sesekali timbul perasaan ingin membunuh dirinya sendiri. Bahkan, Ia telah bertekad akan bunuh diri dengan peluru terakhir setelah serangannya pada Jumat itu.
Polisi tidak menemukan aksi penembakan itu terkait dengan ekstremis.
Tersangka saat ini berada dalam perawatan di unit psikiatri dan kemungkinan akan dipoindahkan pada Senin walktu setempat untuk pemeriksaan lanjutan.
Penembakan massal terjadi pada Jumat tengah hari (23/12), di dekat pusat budaya Kurdi setempat, di mana lingkungan itu merupakan rumah bagi banyak toko, restoran, dan bar.
Penembakkan itu menewaskan tiga orang dan empat lainnya luka-luka.
BERITA TERKAIT: