Kantor Presiden Kolombia dalam sebuah pernyataan pada Rabu (21/12) mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan pembelian 16 jet tempur Rafale dari perusahaan pesawat Prancis Dassault.
Namun sebelum proses negosiasi dengan Rafale, Kolombia telah lebih dulu melihat dan mempertimbangkan produk lain seperti pesawattt Gripen dari Swedia dan F-16 dari AS.
Hingga kini pihak Presiden belum memutuskan akan menandatangani kontrak pembelian dengan perusahaan manapun, meskipun telah menyiapkan dana hingga 15 miliar peso atau Rp 4,2 triliun.
"Tidak ada kontrak yang ditandatangani, ini adalah negosiasi awal," ungkap pernyataan tersebut seperti dimuat The Defense Post.
Meski begitu, dalam keterangan lainnya, pihak kepresidanan menambahkan jika Rafale masih menjadi pilihan terbaik dari sisi harga, efisiensi, dan pengoperasian.
Sebelum berkuasa pada bulan Agustus, Presiden sayap kiri Gustavo Petro telah menentang pembelian jet tempur baru.
Setelah menjabat, Petro memutuskan untuk tetap membeli pesawat tetapi tidak akan dibiayai oleh reformasi pajak andalannya.
BERITA TERKAIT: