Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Iran telah berbohong terkait jumlah drone yang dikirim ke Rusia. Ia mengatakan setiap harinya, pasukan Ukraina menembak jatuh sedikitnya 10 drone yang dikirim Rusia.
"Jika Iran terus berbohong tentang hal yang sudah jelas, itu berarti dunia akan melakukan lebih banyak upaya untuk menyelidiki kerja sama teroris antara rezim Rusia dan Iran, serta apa yang Rusia bayarkan kepada Iran untuk kerja sama semacam itu," tegasnya, seperti dimuat
Associated Press.
Serangan drone yang diduga berjenis Kamikaze buatan Iran tersebut telah membuat jaringan listrik nasional Ukraina mengalami kerusakan, hingga warga harus hidup dalam keterbatasan energi.
AS dan sekutu Baratnya di Dewan Keamanan PBB telah meminta Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk menyelidiki apakah Rusia telah menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang warga sipil di Ukraina.
Pada Sabtu (5/11), untuk pertama kalinya Iran mengakui bahwa negaranya telah mengirimkan drone kepada Rusia, tetapi itu dilakukan sebelum perang.
“Kami memberikan hanya sedikit drone ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina,†kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian seperti dimuat Associated Press.
Amirabdollahian mengatakan jika Iran tidak mengetahui bahwa Rusia akan menggunakan drone tersebut ke Ukraina dan menegaskan jika negaranya tetap berkomitmen untuk menghentikan konflik.
“Jika (Ukraina) memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa Rusia menggunakan drone Iran di Ukraina, mereka harus memberikannya kepada kami,†katanya.
“Jika terbukti kepada kami bahwa Rusia menggunakan drone Iran dalam perang melawan Ukraina, kami tidak akan tinggal diam terhadap masalah ini,†tambahnya.
Pernyataan itu dibuat hanya beberapa hari setelah Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani menolak tuduhan pasokan drone dan menyebutnya sama sekali tidak berdasar.
BERITA TERKAIT: