Presiden Vladimir Putin dalam dekritnya memerintahkan pembayaran sebesar 195.000 rubel atau setara dengan 3.200 dolar AS di awal untuk masing-masing tentara.
Situs resmi Kremlin mengungkapkan bahwa pembayaran itu dirancang untuk memberikan langkah-langkah tambahan sebagai dukungan sosial kepada tentara kontrak yang telah dinyatakan lolos.
Tentara juga akan menerima upah bulanan. Upah minimum yang ditawarkan untuk tentara kontrak adalah 160.000 rubel atau setara dengan 2.700 doar AS. Jumlah itu hampir tiga kali lipat dari rata-rata nasional, seperti dilaporkan
Reuters.
Perekrutan tentara ini sempat memicu kericuhan, di mana banyak warga yang menolak dijadikan tentara cadangan. Sebagian dari mereka berusaha melarikan diri ke luar agar tidak 'terpilih', sebagian lainnya melakukan unjuk rasa yang berakhir dengan kericuhan besar.
Lebih dari 2.000 orang ditangkap karena dianggap menciptakan keonaran dalam aksi protes tersebut.
Mobilisasi persial sebanyak 300.000 tentara telah berakhir sejak beberapa minggu lalu. Mereka yang memiliki catatan medis atau tidak mempunyai pengalaman di bidang militer, dikecualikan dalam panggilan.
Ini juga mmbantah kabar yang beredar bahwa Rusia memperlakukan tentara cadangan dengan semena-mena dan tanpa dana. Beberita media Barat melaporkan, para tentara cadangan itu tidak diberi peralatan dan harus membelinya sendiri.
Bahkan disebutkan bahwa kantor perekrutan lokal di Sverdlovsk menyarakan tentara yang baru bergabung agar membawa perlengkapan mereka sendiri, sementara Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan bahwa semua tentara yang dimobilisasi akan berpakaian dan dilengkapi serta diberikan jaminan.
BERITA TERKAIT: