Dimuat
Reuters pada Kamis (20/10), pasokan senjata AS ke Taiwan menjadi kurang karena sebagian besar telah dikirimkan untuk membantu perang Ukraina.
Oleh sebab itu, langkah kerjasama produksi tengah dipertimbangkan Washington agar Taipei dapat mengakses senjata pertahanan lebih cepat.
Presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan, Rupert Hammond-Chambers mengatakan rencana tersebut mungkin dilakukan mengingat banyaknya kontraktor pertahanan yang dimiliki AS.
Untuk jenis senjata yang diproduksi, Hammond-Chambers belum bisa menentukan secara spesifik. Tetapi kemungkinan besar akan fokus pada penyediaan lebih banyak amunisi dan teknologi rudal yang sudah lama dijualnya ke Taiwan.
Meski begitu, menurut Hammond-Chambers, pembuatan senjata bersama juga membutuhkan lisensi bersama dari departemen luar negeri dan pertahanan masing-masing. AS mungkin akan menolak melakukan itu karena tidak mau menyetujui teknologi penting untuk platform asing.
Menurut
Nikkei Asia, bisa jadi rencana itu dapat terealisasi dengan dua cara, pertama AS yang menyediakan teknologi untuk memproduksi senjata di Taiwan, atau memproduksi senjata di Amerika Serikat menggunakan suku cadang Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan sejauh ini menolak untuk berkomentar, tetapi menegaskan kembali bahwa Taiwan-AS memiliki hubungan yang dekat dan bersahabat.
BERITA TERKAIT: