Harapan itu disampaikan utusan Indonesia untuk Rusia Jose Tavares dalam sebuah wawancara dengan TASS. Menurutnya, dibandingkan pertemuan virtual, pertemuan langsung tatap muka antara Putin dan Zelensky akan membantu "memecahkan kebekuan" dalam hubungan antara kedua negara.
“Kami berharap mereka (Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Ukraina Vladimir Zelensky) akan berpartisipasi secara pribadi, tidak online atau virtual. Jika tidak, maka itu akan sulit. Selalu merupakan keuntungan untuk bertemu langsung," katanya.
Indonesia akan mengupayakan dan memfasilitasi pertemuan tersebut, tambahnya.
"Platformnya tersedia, dan jika ada kemauan politik dari kedua belah pihak untuk bertemu, meskipun tidak ada pencapaian substantif yang diharapkan, itu dapat membantu memecahkan kebekuan. Cukup bertemu hanya di satu ruangan, berjabat tangan, bahkan tanpa senyum, tidak apa-apa, tapi itu sudah pencapaian besar," kata Tavares.
Kedua pemimpin hingga saat ini belum mengkonfirmasi partisipasi mereka. Tavares mengaku sejauh ini ia banyak mendengar kabar dari beberapa wawancara bahwa Zelensky kemungkinan hadir secara virtual. Namun itu tak menyurutkan harapannya agar Zelensky dan Putin bisa hadir secara langsung karena bisa saja keputusan berubah.
"Kita lihat saja. Kami masih punya beberapa minggu," katanya.
Kremlin pada pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya belum memutuskan apakah Putin dapat hadir secara langsung atau hanya melalui virtual.
BERITA TERKAIT: