Dalam laporan setebal 48 halaman, Gedung Putih mengklaim bahwa China menghadirkan tantangan geopolitik paling penting bagi Amerika.
Menanggapi itu, Beijing lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan bahwa tidak ada manfaat dalam retorika atau tindakan apa pun yang memainkan konflik geopolitik atau persaingan kekuatan besar.
"Kami menentang mentalitas Perang Dingin yang ketinggalan zaman dan pola pikir zero-sum," kata Mao, seperti dikutip dari
CGTN, Jumat (14/10).
"Kami tidak melihat manfaat dalam retorika atau tindakan apa pun yang memainkan konflik geopolitik atau persaingan kekuatan besar, karena mereka bertentangan dengan tren zaman dan aspirasi masyarakat internasional. Mereka tidak akan disambut dan tidak akan berhasil," ujarnya.
Juru bicara itu mengatakan pembangunan China pada dasarnya adalah tentang kebahagiaan rakyat dan peremajaan bangsa.
"China selalu menjadi kekuatan perdamaian dunia, penyumbang pembangunan global, pembela tatanan internasional, penyedia barang publik dan bagian dari upaya mediasi pada isu-isu hot spot," kata Mao.
"Ini adalah kenyataan yang diketahui masyarakat internasional," ujarnya.
Dia kemudian mendesak AS untuk mengikuti prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan kerja sama yang saling menguntungkan.
BERITA TERKAIT: