Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/10) bahwa Moskow menganggap latihan militer itu sebagai tantangan untuk memastikan keamanan wilayah Timur Jauh mereka.
"Kami mendesak penghentian segera tindakan semacam itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dimuat
Reuters.
Saat merencanakan pelatihan, Kementerian Luar Negeri Jepang telah bersumpah bahwa tidak ada rencana untuk menguji senjata jarak jauh di lokasi itu.
Latihan bersama militer Jepang-AS itu diadakan pada 1-14 Oktober di tempat latihan militer terbesar Jepang, Yausubetsu, di Hokkaido timur, dekat perbatasan Rusia. Sekitar 3.500 personel militer dan tiltrotor MV-22 Osprey ambil bagian.
HIMARS adalah sistem roket yang sama yang telah dipasok Amerika Serikat ke Ukraina, yang telah digunakan secara efektif oleh Kyiv dalam menyerang simpul komando dan jalur pasokan Rusia.
Jepang menjadi salah satu negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi 24 Februari ke Ukraina.
Hubungan kedua negara semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir, di mana Rusia mengusir konsul Jepang karena dugaan spionase dan Tokyo menanggapi dengan cara yang sama.
BERITA TERKAIT: