Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Canberra pada Rabu (7/9), pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu mengatakan sejumlah negara Asia-Pasifik dapat terlibat dalam proyek tersebut termasuk Jepang, Korea Selatan, dan China, yang menurut presiden sudah menyatakan minatnya.
“Tentu saja China (bisa terlibat). Ini adalah pipa, kita tidak berbicara tentang keamanan maritim. Ini hanya sebuah pipa. China hanya akan menjadi investor," katanya, menyadari potensi keributan di Canberra, seperti dikutip dari
The Australian, Kamis (8/9).
Proyek yang terletak di perairan antara Timor Leste dan Australia ini telah lama disebut-sebut sebagai joint venture antara kedua negara. Namun, eksplorasi terhenti selama bertahun-tahun karena sengketa batas laut dan apakah gas harus disuling di Australia atau Timor Leste.
Diperkirakan dua ladang yang membentuk Greater Sunrise menyimpan 5,1 triliun kaki kubik gas dan 226 juta barel kondensat.
Pembuat kebijakan di Canberra kemungkinan besar akan menolak keterlibatan China dalam infrastruktur penting semacam itu, apalagi letaknya begitu dekat dengan perbatasan Australia.
Australia sudah mengkhawatirkan pengaruh regional China yang berkembang pesat, termasuk di Timor Timur, yang terletak hanya beberapa ratus kilometer di lepas pantai utara Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong baru-baru ini mengatakan kepada Dili bahwa mereka menghadapi beberapa tantangan ekonomi yang cukup serius dan memperingatkan terhadap risiko yang disebut diplomasi “jebakan utangâ€, sebuah istilah yang banyak digunakan mengacu pada strategi investasi China di negara-negara seperti Srilanka.
“Utang kami, pinjaman kami, mereka dalam semangat ingin Timor Timur lebih tangguh,†katanya dalam kunjungan ke ibu kota negara kepulauan itu.
“Kita tahu bahwa ketahanan ekonomi dapat dipengaruhi, dapat dibatasi, oleh beban utang yang tidak berkelanjutan atau oleh pemberi pinjaman yang memiliki tujuan berbeda," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: