Dana Kependudukan PBB (UNFPA) mencatat, kehamilan dan persalinan adalah waktu yang rentan bagi perempuan dan bayi, sehingga harus diberikan perawatan khusus tanpa bisa menunggu.
Menurut
ANI News pada Minggu (4/9), tercatat ada sebanyak lebih dari 47 ribu ibu hamil berada di kamp-kamp penampungan di Provinsi Sindh.
Sementara badan UNFPA mengatakan total keseluruhan wanita hamil di Pakistan setidaknya ada 650 ribu, dengan 73 ribu di antaranya diperkirakan akan melahirkan pada bulan ini.
"Sebanyak 73 ribu wanita yang diperkirakan akan melahirkan pada bulan September akan membutuhkan penolong persalinan yang terampil, perawatan bayi baru lahir, serta dukungan," kata badan tersebut.
Di samping itu, UNFPA telah memperingatkan banyak perempuan dan anak perempuan berada pada peningkatan risiko kekerasan berbasis gender (GBV) yang harus ditolong.
Saat ini, hampir satu juta rumah rusak dan mereka tergabung dalam kamp-kamp pengungsian ini yang menyebabkan penderitaan bagi jutaan orang di seluruh Pakistan.
Selain itu, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Pakistan pada Sabtu (3/9), saat ini lebih dari 134 ribu kasus diare tercatat dari Sindh dalam dua bulan terakhir.
Sedangkan statistik resmi juga menunjukkan 44.832 kasus malaria ditemukan selama hujan monsun sejak Juni tahun ini. Baru-baru ini pejabat kesehatan juga menemukan 101 kasus gigitan ular akibat banjir.
BERITA TERKAIT: