Tidak Terima Gerakan MAGA Dituding sebagai Ekstremis, Trump: Biden Pasti Gila atau Menderita Demensia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 03 September 2022, 07:24 WIB
Tidak Terima Gerakan MAGA Dituding sebagai Ekstremis, Trump: Biden Pasti Gila atau Menderita Demensia
Mantan Presiden Donald Trump dan MAGA/Net
rmol news logo Pidato terbaru Presiden AS Joe Biden mendapat kecaman dari rivalnya di Partai Republik, Donald Trump.

Trump tidak terima saat Biden mengatakan bahwa Partai Republik sedang didominasi, didorong, dan diintimidasi oleh Donald Trump dan gerakan Make America Great Again yang dicapnya mewakili ideologi ekstrem yang mengancam Amerika.

"Partai Republik MAGA tidak menghormati Konstitusi. Mereka tidak percaya pada supremasi hukum. Mereka tidak mengakui kehendak rakyat,” kata Biden dalam pidatonya, seperti dikutip dari AFP.

“Mereka menolak untuk menerima hasil pemilihan umum yang bebas,” tambahnya, menunjukkan bahwa Partai Republik MAGA akan sekali lagi mencoba mencuri pemilihan pada paruh waktu 2022 dan pemilihan presiden 2024.

Menanggapi tudingan Biden, Trump dalam postingannya di akun Truth Social mengatakan bahwa presiden berusia 79 tahun itu mengalami penurunan kognitif.

“Seseorang harus menjelaskan kepada Joe Biden, perlahan tapi penuh semangat, bahwa MAGA berarti, sekuat kata-kata, "Make America Great Again!," tulis Trump.

"Jika dia tidak ingin membuat Amerika hebat lagi, yang melalui kata-kata, tindakan, dan pemikiran, dia tidak melakukannya, maka dia tentu saja tidak boleh mewakili Amerika Serikat," lanjutnya.

Mantan pemimpin AS itu melanjutkan dengan menunjukkan bahwa dalam pidatonya yang ia sebut canggung dan penuh amarah, Biden secara praktis mengancam Amerika dengan kemungkinan penggunaan kekuatan militer.

"Dia pasti gila, atau menderita demensia tahap akhir!," tukas Trump.

Sejumlah tokoh MAGA dan Republik lainnya juga menentang retorika Biden dalam pidato Kamisnya, dengan mengatakan presiden AS telah kembali pada sumpahnya untuk mencoba menyatukan negara dan malah memilih untuk menyerang oposisi, mencap ideologi MAGA sebagai "semi -fasisme."

"Alih-alih mencoba menyatukan negara kita untuk memecahkan BANYAK masalah yang telah dia ciptakan, Presiden Biden telah memilih untuk memecah belah, merendahkan, dan meremehkan sesama warga Amerika—hanya karena mereka tidak setuju dengan kebijakannya," cuit pemimpin mayoritas GOP House Kevin McCarthy. rmol news logo article

EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA